06 Oktober, 2009

Inovasi Baru PDAM Banyuwangi

Surabaya Pagi.com
2009-08-10

Inovasi Baru PDAM Banyuwangi
Puaskan Pelanggan dan Asuransikan Seluruh Aset
Demi memuaskan pelanggan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banyuwangi terus melakukan inovasi untuk mewujudkan pelayanan prima. Tak hanya pada wilayah perbaikan fisik sarana maupun prasarana, upaya peningkatan pelayanan tersebut juga dilakukan dengan meluncurkan sejumlah inovasi program baru yang bermuara pada kenyamanan konsumen.
Yang terbaru, Jumat (7/8) malam, PDAM Banyuwangi kembali melaunching 5 inovasi baru yang terdiri dari; Loket Pembayaran Rekening, Customer Service Centre, Mobil Tanki Isi Ulang, Terminal Air dan Hydran Air. Sementara itu, untuk memperkokoh usaha dan mengamankan seluruh aset yang dimiliki, PDAM juga melakukan kerjasama dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Banyuwangi dan PT Asuransi Jasindo. Penanda-tanganan nota kesepahaman (MoU) dengan kedua pihak tersebut dilakukan bersamaan pada saat acara launching.
Direktur PDAM Banyuwangi, Hang Suryo AK MM, melalui Kepala Bagian Umum, Drs Ayub Hidayat mengatakan, sejumlah inovasi yang dilakukan tidak akan menghentikan munculnya sejumlah inovasi lain untuk membuat PDAM lebih baik.
Dari segi sarana prasarana layanan, lanjut Ayub, inovasi loket pembayaran rekening yang merupakan gerbang menuju kepuasan pelanggan merupakan salah satu perubahan besar yang telah dilakukan.
Jika sebelumnya loket pembayaran terletak di belakang kantor PDAM dengan situasi yang biasa, kini loket itu dipindahkan pada posisi terdepan. Tidak hanya itu tata ruang serta ramahnya penjaga loket seolah membawa pelanggan menikmati layanan VVIP pada sebuah fasilitas publik.
”Sesuai arahan pimpinan, kita ingin simbol pelayanan untuk kepuasan pelanggan ada pada garda terdepan. Kita buat loket pembayaran senyaman mungkin. Kalau dulu mereka harus masuk kebelakang, kini membayar tagihan tidak terlalu menyita waktu. Kita sediakan ruang nyaman, agar ketika mereka membayar sekaligus bisa istirahat sejenak. Intinya kepuasan dan kenyamanan pelanggan nomor satu,” jelas Ayub.
Inovasi selanjutnya, tambah pria yang cukup ramah ini, PDAM juga membuka layanan pengaduan konsumen yang posisinya terletak persis berdampingan dengan loket pembayaran. Dipusat layanan konsumen ini, para pengguna jasa PDAM dapat menyampaikan pengaduan gangguan maupun informasi seputar layanan PDAM.
”Kalau ada gangguan atau ingin perubahan instalasi bisa lapor kesini. Kita akan beri respon cepat. Disini juga dilayani informasi pemasangan baru. Bahkan untuk layanan pasang baru agar konsumen puas, kita berikan kebebasan konsumen jika ingin merancang gambar instalasi yang diinginkan. Termasuk pula menentukan jenis serta merek kran air yang akan digunakan. Pokoknya kita servis maksimal untuk pelanggan. Ruangannya juga bisa sampean lihat sendiri, dilengkapi AC serta Sofa dengan dekorasi yang indah. Jadi disini mereka yang mau mengadu tidak dibiarkan begitu saja. Semua harus puas,” tandasnya.
Disamping berupaya memperkuat basis layanan konsumen, perusahaan daerah yang cukup potensial ini juga mencoba memberi sejumlah kemudahan kepada konsumen secara mobile. Satu bentuk nyata berupa tersedianya layanan mobil tanki untuk depot air isi ulang serta jaringan Hydran air. “Jika dulu depot isi ulang harus membeli air dengan mendatangkan tanki air dari pandaan, sekarang mereka tidak perlu jauh-jauh. Kita sudah sediakan layanan itu. Semakin dekat mereka membeli, otomatis harga airnya juga lebih murah dan mereka pasti lebih untung. Untuk hydran air juga kita sediakan kok. Ini penting untuk antisipasi kebakaran, terutama bagi gedung-gedung besar. Jadi bisa kita antisipasi sedini mungkin. Masak misalnya ada kebakaran mau disemprot sama pemadam tangan,” ungkap Ayub yakin.
Menariknya, meski mengusung bendera sebuah perusahaan yang ditarget untuk meraup keuntungan maksimal. PDAM Banyuwangi di bawah kendali pimpinan yang baru, tampaknya tak ingin melupakan kewajiban bergerak dibidang kegiatan sosial kemasyarakatan dengan membangun terminal air didaerah pedesaan yang mengalami kesulitan air bersih seperti di Desa Wringin Pitu Kecamatan Tegal Dlimo.
Didaerah ini PDAM telah membangun sebuah terminal air yang diharapkan dapat membantu warga. Jika sebelum berdiri terminal air tersebut warga harus membeli air bersih menggunakan jeriken dengan harga tinggi, maka dengan keberadaan terminal air warga bisa mendapat pasokan air bersih dengan harga terjangkau.
”Selain fungsi bisnis juga ada fungsi sosial yang harus tetap kita berjalan. Mudah-mudahan kedepan ada lebih banyak lagi terminal air yang bisa kita bangun,” ujar Ayub. ebs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memeberikan Komentar berupa saran dan kritik yg positif demi perbaikan pelayan pdam banyuwangi ke depan. Terima Kasih